Cara Pembuatan Kerajinan Daur Ulang Plastik
Senin, 15 Juni 2009
Peralatan:
1. Gunting
2. Kain Lap
3. Jarum Pentul
4. Mesin Jahit
Bahan :
1. Bungkus Makanan atau Minuman yang berlapiskan Alumunium Foil
2. Kain Pelapis, Handle
3. Benang, Bisban / pita
Cara Pembuatan :
1. menentukan desain kerajinan yang akan dibuat.
2. menghitung kebutuhan bahan yang diperlukan.
3. merapikan, membersihkan,menyeleksi bungkus-bungkus sejenis
4. melipat bagian yang terbuka ke sisi belakang.
5. merangkai potongan bungkus satu demi satu dengan jarum pentul menjadi lembaran siap jahit.
6. menjahit lembaran bungkus-bungkus tersebut.
7. mengukur / menyiapkan kain pelapis.
8. merangkai lembaran bungkus dengan bisban atau handle dengan mesin jahit sesuai dengan desain.
Mengapa Di buat Kerajinan ?
Membuat Kreasi kerajinan dari sampah plastik kemasan
KARENA BUNGKUS / KEMASAN TERSEBUT TIDAK LAKU DIJUAL, BELUM MAMPU DIDAUR ULANG OLEH PABRIK.
EFEKTIF DAN MAMPU DALAM MENGURANGI DAN MENUNDA PRODUKSI SAMPAI KE TPA (TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH AKHIR).
JIKA DIBAKAR ASAPNYA SANGAT BERBAHAYA KARENA MENGANDUNG GAS DIOXIN YANG BISA MENYEBABKAN KANKER, ASMA, BERKURANGNYA TINGKAT KECERDASAN DAN LAIN-LAIN.
BUNGKUS / KEMASAN YANG DIBUAT KERAJINAN
Coffemix, Nescafe , Extrajoss, Pop ice, Energen, Capuccino, Oreo,dll
Bungkus Detergen [Daia, Rinso, SoKlin, Surf, Attack]
Bungkus Pewangi Cucian [Molto, Trika, Soklin Pengawi, Soft and Fresh]
Bungkus Pencuci Piring [Sunlight, Mama Lemon]
Bungkus Pencuci Tangan [Hand Soap, Lifebouy]
Bungkus Pembersih Lantai [Soklin, Dwipol,Bayclin]
Bungkus Shampo mobil [Kit]
Bungkus minyak Goreng [Filma, Bimoli, Tropica, dll]
Bungkus sabun pencuci piring, dll
PENGUMPULAN BUNGKUS / KEMASAN
• Sosialisasikan cara memotong bungkus kemasan kepada masyarakat / anak sekolah/warung / toko yang mengumpulkan bungkus tersebut.
• Meminta agar bungkus kemasan tersebut disendirikan (tidak dicampur dengan sampah plastik lainnya).
• Sebagai langkah awal Unit Kerajinan [yang terdiri dari orang-orang miskin yang kami bina] menerima dan mengambil bungkus tersebut dengan cara membeli / menyumbang
BUDAYA BARU
[Tinggalkan Budaya Membuang Sampah]
Sampah kian lama kian menjadi bermasalah hingga makin kronis dan rumit. Hingga kini kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara benar masih rendah. Hal itu tidak lepas dari keterlanjuran kita menganggap bahwa :
”Semua sampah adalah barang yang tidak ada gunanya, menjijikan, harus dibuang dan dilenyapkan dari pandangan mata”.
Terbentuk pola pikir yang membenci sampah. Membuang dan melenyapkan sampah dari pandangan mata, bukan budaya untuk mengelola sampah.
Kebiasaan yang sudah terpatri dalam diri seseorang memang sulit diubah. Tetapi melanggengkan kebiasaan buruk jelas merupakan kesalahan. Tidak ada jalan lain kecuali meluruskannya. Kebiasaan menempatkan sampah yang tidak semestinya, membakar dan mengubur sampah yang tidak bisa hancur merupakan kebiasaan yang menimbulkan kerusakan lingkungan dan gangguan kesehatan manusia. Sampah jaman ini tidak cocok lagi di kelola dengan cara lama KUMPUL – ANGKUT – BUANG. Saatnya kita melakukan perubahan sistem pengelolaan sampah.
Sesulit apapun, memperbaiki kebiasaan masyarakat agar mengelola sampah dengan benar wajib dilakukan. Menjadi keharusan bagi kita untuk menyelamatkan bumi, menjaga dan memelihara ciptaan-Nya - bukan malah merusaknya. Kita perlu mewariskan kebiasaan baik kepada anak cucu kita dalam mengelola sampah. Ditengah maraknya masalah sampah, terciptalah sistem pengelolaan sampah secara mandiri, produktif dan ramah lingkungan berbasis masyarakat yang dianimasi oleh para Suster Puteri Kasih. Didasari niat yang kuat dan ikhlas serta kerja keras bahu membahu, secara perlahan-lahan pengelolaan sampah sistem baru ini dapat diterapkan di jajaran unit pelayanan kami : Sekolah, Klinik, Panti Asuhan, Rumah Singgah dll. Kami memberi perhatian pada sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang. Sampah plastik tersebut kami buat kerajinan.
Sayangilah Bumi Kita
Rabu, 18 Februari 2009
Akhir-akhir ini dapat kita rasakan suhu bumi yang semakin meningkat, iklim yang tidak menentu, ada daerah yang kebanjiran ada juga daerah yang kekeringan, terlebih lagi ancaman mencairnya kutub utara dan selatan yang dapat meningkatkan volume air laut yang mengakibatkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan rendah. Ancaman lain adalah Global Warming atau pemanasan global ini di akibatkan berkurangnya atmosfer bumi sehingga panas yang diterima bumi tidak bisa di pantulkan keluar. Panas tersebut akan membuat suhu bumi semakin meningkat.
Adanya penebangan liar, pembuangan sampah yang sembarangan mendorong terjadinya bencana ini dan masih banyak lagi kegiatan manusia yang kurang peduli terhadap lingkungan.
Sampah merupakan salah satu pemicu terjadinya pemanasan global, bayangkan di Kota besar Seperti Jakarta Setiap hari menghasilkan puluhan ribu ton sampah, ini terjadi hanya disuatu daerah yang padat penduduk mungkin kalau pemerintah DKI tidak menanggani hal ini, warga Jakarta akan tidur diatas sampah.
Hal ini di akibatkan kurangnya kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah yang ramah akan lingkungan, diperlukan perhatian dan penanganan khusus akan sampah, karena sampah harus kita olah menjadi barang yang bermanfaat bagi kita dan mengurangi dampak-dampak negatif dari sampah tersebut. Mari kita mulai dari diri kita sendiri, cintailah lingkungan kita karena kita hidup di dalam lingkungan itu, jika kita berhasil menjadi orang yang mencintai lingkungan, linkungan akan mencintai kita.
Suster-Suster Puteri Kasih, Go Green
Sampah yang ada di sekitar kita dapat kita olah menjadi barang yang bermanfaat, seperti yang dilakukan oleh Serikat Puteri Kasih Kediri, di komunitas ini sampah di bedakan dari sampah kering dan juga sampah basah. Untuk sampah basah dapat diolah menjadi pupuk organik yang berguna untuk tanaman, untuk sampah kering terutama plastik, kertas, Sterofoam dll, dapat juga diolah. Kita tahu plastik merupakan limbah yang tidak dapat terurai maka diperlukan penanganan khusus akan sampah plastik. Para Suster-suster di Kediri mengolah sampah plastik menjadi barang kerajinan seperti Tas, Dompet, Payung, Alas piring, dll. Para suster Puteri Kasih mengajari orang-orang miskin untuk membuat kerajinan dari plastik yang hasil penjualan itu sangat membantu bagi orang-orang miskin untuk keperluan hidup mereka.
Serikat Puteri kasih mengajak masyarakat unuk mencintai lingkungan kita, dengan kita mengolah sampah kita dapat mengurangi akibat negatif yang ditimbulkan sampah dilingkungan kita. Kami mengharapkan bantuan Anda untuk membantu kami, jika ada sampah plastik (plastik Refill, produk makanan dll), kirimkan kepada kami, kami akan mengolahnya